Jumat, Maret 12, 2010

Dunia Intelijen yang Misterius...

(Dikutip dari:
http://intelindones ia.blogspot. com/2010/ 03/simplifikasi. html)

 
Simplikasi merupakan salah satu teknik intelijen yang telah dikembangkan di dunia Barat maupun Timur serta sangat sering dilakukan oleh pemerintahan rezim militer dalam melakukan proses pembodohan kepada publik. Sebagai bagian dari suatu metode merusak logika publik, simplifikasi sangat cepat diterima publik dan apabila dilakukan repetisi (pengulangan secara terus-menerus) maka publik akan menerimanya sebagai kebenaran.

Dalam artikel kali ini, saya ingin mengungkapkan simplifikasi fitnah aktivis dan politisi Barat terhadap Tentara Nasional Indonesia dan Intelijen Indonesia.

Pertama.

Simplifikasi perilaku TNI dan Intelijen yang melanggar HAM warga negara Indonesia. Berangkat dari simplifikasi permasalahan kemudian dibungkus dengan generalisasi organisasi, secara efektif citra buruk sebagai pelanggar HAM berat terus-menerus dihembuskan oleh aktivis Barat dan sejumlah politisi kepada patriot-patriot Bangsa Indonesia. Hal itu mengandalkan fakta-fakta di masa lalu, misalnya kasus Timor-Timur, Aceh, Maluku dan Papua serta sejumlah modus lama penguasaan militer terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Walaupun kasus HAM yang terjadi sangat lokal atau bahkan individual, maka akan disederhanakan dalam kasus pelanggaran HAM yang dilakukan oleh institusi, padahal kedua hal tersebut amat sangat berbeda. Tujuannya adalah melemahkan moralitas dan menghancurkan citra TNI dan Intelijen. Publik sangat senang dengan simplifikasi karena mudah dicerna akal karena menghindari detail duduk persoalan.

Simplifikasi kedua adalah, penciptaan image monster Kopassus yang sangat hebat bagaikan gerombolan pembunuh profesional. Padahal kasus yang melibatkan Kopassus dapat dihitung dengan jari tangan, misalnya penculikan, pembunuhan di masa lalu yang mana kasusnya juga telah diproses melalui pengadilan. Hal ini sebenarnya mencerminkan ketakutan kebangkitan Indonesia yang semakin kuat seiring dengan demokrasi yang seharusnya menghapuskan semua keraguan tentang perubahan Indonesia. Sayangnya sangat jarang orang Indonesia yang melakukan pembelaaan terhadap TNI dan Intelijen. Blog I-I melakukan pembelaan dan membongkar niat busuk asing semata-mata untuk membuka mata kita bahwa diperlukan kecerdasan, ketajaman berstrategi dalam mendukung kemajuan Indonesia Raya. Kita tidak perlu emosi atau bahkan kehilangan moral karena ada pihak-pihak yang terus-menerus melakukan tekanan.

Simplifikasi ketiga adalah belum selesainya reformasi sektor keamaman di Indonesia. Entah apa yang diinginkan oleh pihak-pihak anti Indonesia dalam soal reformasi keamanan. Apakah Indonesia yang begitu besar dan luas tidak boleh memiliki pasukan yang besar dan kuat serta tersebar di seluruh nusantara? Dengan posisi yang berda di perlintasan arus perdagangan internasional dan tersebarnya pulau-pulau serta kekayaan sumber daya alam, sangat wajar apabila Indonesia ingin membangun kekuatan militer yang sesungguhnya sangat inward looking, yaitu mempertahankan kedaulatan negara. Indonesia tidak pernah berpikir untuk memproyeksikan kekuatan militernya keluar, misalnya menyerang negara tetangga. Tetapi pencitraan Indonesia sebagai negara didominasi militer masih saja terus dihembuskan, untuk apa?

Jawabannya adalah untuk memperlambat peningkatan hubungan militer dengan sesama negara demokrasi. Hubungan militer tersebut dalam artian kerjasama militer berupa training dan pembelian alat perang. Salah satu caranya adalah dengan memfitnah TNI dan Intelijen sedemikian rupa sehingga dapat menghalangi proses kerjasama bilateral Indonesia dengan sesama negara demokrasi seperti AS, Australia, Inggris, Jerman, Perancis, dll.

Sebagai bukti perhatikan propaganda ETAN, HRW, Amnesty International, dll yang mencitrakan secara sepihak lembaga-lembaga keamanan Indonesia, anehnya bahkan mereka tidak pernah komunikasi secara sehat dengan lembaga-lembaga keamanan Indonesia yang difitnah. Mereka ingin mendikte kita bukan?

Bagaimana kita menyikapinya? Jawabnya sangat sederhana yaitu hadapi dengan cerdas secara frontal pihak-pihak yang menekan Indonesia, dan minta pembuktian atas fitnah-fitnah yang mereka lakukan. Pada saat yang bersamaan kita teruskan reformasi internal sesuai dengan pemikiran asli Indonesia dan tunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah bangsa yang besar yang mampu membangun militer dan intelijen Indonesia yang profesional, serta bukan pelanggar HAM, sebaliknya pelindung rakyat Indonesia yang dicintai oleh rakyat.


Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis. Download Yahoo! Toolbar sekarang .

Tidak ada komentar: