Minggu, November 28, 2010

Cerita Cinta Jakarta [Jakarta Love Story]


Jakarta, 26 November 2010

Tentang Sepi … Pernahkah kau merasa seperti ini …
Kau melihat orang lain bahagia bersama, sementara kau sendirian dalam ketidakpastian hidup. Kau hanya merasakan betapa dunia ini menjadi terlalu sepi. Kau hanya merasa sepi … sepi dan sendiri dalam semua hal yang kau lakukan. Ketika kau terjebak dalam keramaian, ketika kau berada di rumah, ketika kau sedang berjalan entah kemana … yang kau rasakan hanyalah kesepian. Tanpa arah. Tak ada yang kau tuju. Dunia ini benar-benar terasa begitu luas dan kau berada di tengah-tengahnya dalam kesendirian. Dalam kesepian yang teramat sangat. Tak ada yang menemani. Tak ada yang menuntun. Kau benar-benar merasa sendirian. Pernahkah kau merasa seperti itu?

Tentang Hidup … Pernahkah kau berpikir seperti ini …
"Aku akan tumbuh menjadi apa yang Tuhan inginkan sebab itulah yang dikehendakiNya." Atau kau mungkin berpikir seperti ini "aku akan menjadi apa yang diinginkan orang tua yang melahirkan dan membesarkan aku, sebab mereka lah yang paling berjasa dalam hidupku dan hidupku hanya untuk mereka." Atau … mungkin kau malah berpikir seperti ini "aku hanya akan menjadi apa yang aku inginkan. Apa yang aku pilih. Sebab Tuhan telah memberiku akal dan pikiran dan hati ini untuk memilih. Untuk memutuskan. Tak perlu aku mengikuti orang lain, pun juga orang tuaku. Sebab aku telah dipercaya Tuhan untuk memakai akal dan pikiran dan hatiku untuk memilih jalanku. Ya … aku yang memilih dan menentukan jalanku. Jalan hidupku."

Dan Tentang cinta … Pernahkah kau berpikir dan bertanya seperti ini …
Mengapa Tuhan menciptakan manusia dan cintanya, jika akhirnya manusia harus mati meninggalkan cintanya? Apakah kau pernah memikirkan bahwa, jika kita terlalu mencintai seseorang, maka kita tidak akan pernah memikirkan bahwa kita akan kehilangan dia. Pernahkah kau berpikir untuk tidak perlu mencintai siapa pun karena kau takut akan kehilangan dia nantinya. Dan pernahkah kau bertanya apa yang akan terjadi padamu jika kau harus menempuh jalan hidup yang berbeda, berpisah dengan seseorang yang sangat kau cintai. Apalagi perpisahan itu harus terjadi karena cinta kalian yang terlarang. Terlarang???
Benarkah ada cinta yang terlarang? Bagaimana mungkin cinta itu bisa terlarang lalu manusia dengan angkuh yang menjadi hakimnya? Jika benar ada cinta yang terlarang, lalu Mengapa Tuhan harus menciptakan cinta? Mengapa Dia harus melahirkan cinta jika cinta itu terlarang, jika cinta itu harus dihakimi oleh manusia?

Pernahkah kau mempertanyakan itu?
 
[PROLOG, To Be Continued]