Rabu, Februari 02, 2011

New World, New Step, New Style, New Stories ...

Sadam and Ale [brotherhood]


without ever I realize that time that I got more and more is wasted in vain. I have many dreams. I want to be a journalist, I want to be a writer, I wanted to go to England, and many more other high-level fantasy I think. but when I reflect, it turns out most of the limited time that I have actually run out for things that do not make me closer to those dreams.


maybe because for a long time ago, there are many problems that come together in my life. let alone the problem comes in the scale that is not simple and even some up to this moment has not been resolved. maybe all the anxiety, sadness, bitterness and suffering that makes me drown and dissolved in an increasingly rapid flow of timemakes me forget that there are still many beautiful dreams that I have not realize.


and now, when the foot is still wanted to go as far as possible, at the time this hand still wants to move as much as possible, when the mind is still able to penetrate the boundary, and when the heart is still able to feel love, longing, and loneliness .. . then Iwill no longer willing to be enslaved by time. I do not want anymore drowned and swept away the time. I have to get up and move to find my real life. I'm no longer a child. should be able to more mature in thinking and more mature in action.

This my new life, this my new step, this is my new story

Oh God, bless me and all around me with your blessings. realize my dream!

Minggu, November 28, 2010

Cerita Cinta Jakarta [Jakarta Love Story]


Jakarta, 26 November 2010

Tentang Sepi … Pernahkah kau merasa seperti ini …
Kau melihat orang lain bahagia bersama, sementara kau sendirian dalam ketidakpastian hidup. Kau hanya merasakan betapa dunia ini menjadi terlalu sepi. Kau hanya merasa sepi … sepi dan sendiri dalam semua hal yang kau lakukan. Ketika kau terjebak dalam keramaian, ketika kau berada di rumah, ketika kau sedang berjalan entah kemana … yang kau rasakan hanyalah kesepian. Tanpa arah. Tak ada yang kau tuju. Dunia ini benar-benar terasa begitu luas dan kau berada di tengah-tengahnya dalam kesendirian. Dalam kesepian yang teramat sangat. Tak ada yang menemani. Tak ada yang menuntun. Kau benar-benar merasa sendirian. Pernahkah kau merasa seperti itu?

Tentang Hidup … Pernahkah kau berpikir seperti ini …
"Aku akan tumbuh menjadi apa yang Tuhan inginkan sebab itulah yang dikehendakiNya." Atau kau mungkin berpikir seperti ini "aku akan menjadi apa yang diinginkan orang tua yang melahirkan dan membesarkan aku, sebab mereka lah yang paling berjasa dalam hidupku dan hidupku hanya untuk mereka." Atau … mungkin kau malah berpikir seperti ini "aku hanya akan menjadi apa yang aku inginkan. Apa yang aku pilih. Sebab Tuhan telah memberiku akal dan pikiran dan hati ini untuk memilih. Untuk memutuskan. Tak perlu aku mengikuti orang lain, pun juga orang tuaku. Sebab aku telah dipercaya Tuhan untuk memakai akal dan pikiran dan hatiku untuk memilih jalanku. Ya … aku yang memilih dan menentukan jalanku. Jalan hidupku."

Dan Tentang cinta … Pernahkah kau berpikir dan bertanya seperti ini …
Mengapa Tuhan menciptakan manusia dan cintanya, jika akhirnya manusia harus mati meninggalkan cintanya? Apakah kau pernah memikirkan bahwa, jika kita terlalu mencintai seseorang, maka kita tidak akan pernah memikirkan bahwa kita akan kehilangan dia. Pernahkah kau berpikir untuk tidak perlu mencintai siapa pun karena kau takut akan kehilangan dia nantinya. Dan pernahkah kau bertanya apa yang akan terjadi padamu jika kau harus menempuh jalan hidup yang berbeda, berpisah dengan seseorang yang sangat kau cintai. Apalagi perpisahan itu harus terjadi karena cinta kalian yang terlarang. Terlarang???
Benarkah ada cinta yang terlarang? Bagaimana mungkin cinta itu bisa terlarang lalu manusia dengan angkuh yang menjadi hakimnya? Jika benar ada cinta yang terlarang, lalu Mengapa Tuhan harus menciptakan cinta? Mengapa Dia harus melahirkan cinta jika cinta itu terlarang, jika cinta itu harus dihakimi oleh manusia?

Pernahkah kau mempertanyakan itu?
 
[PROLOG, To Be Continued]

Kamis, Agustus 12, 2010

Suara Hati Dari Bawah

Entah mengapa, aku begitu melankoli malam ini ...
aku menemukan mozaik-mozaik memori kenangan,
perlahan bergantian hadir dari balik langit Jakarta,
semua bercerita tentang sahabat, tentang hidup, tentang cinta ...

semua hadir, berdialog dalam bahasa yang tidak aku mengerti ...
satu per satu dari mereka berbicara tentang makna,
makna kesepian, arti kesendirian yang kini menyelimuti ku ...
mereka juga membisikan cinta dari satu sosok di dekatku,
dia yang sebentar lagi pergi,


dan betapa ketika sosok itu masih ada,
aku bahkan telah merasakan kesunyian,
aku benar-benar ingin mencurahkan kasih sayang,
pada seorang anak manusia ...


suara hati ini, begitu kuat,
begitu dalam, dari bawah menembus batas hening malam ...
aku tahu, bahwa dia tahu aku padanya ...



[untuk seseorang yang menemani malam dalam kecanggungan]

Dan Ramadhan datang lagi ...


Bismillaah ...

Marhaban ya Ramadhan ... bulan suci ramadhan telah datang. gue termasuk salah satu dari milyaran umat muslim yang bergembira, bersuka cita menyambut datangnya bulan kemenangan umat ini. ramadhan kali ini gue jalanin kembali di Jakarta. ada banyak hal-hal baru dan unik selama ramadhan kali ini.

salah satunya adalah fakta bahwa ini ramadhan pertama sebagai bang thayib baru, 3 kali puasa 3 kali lebaran gak pulang-pulang, whahahaha. ramadhan dan lebaran kali ini akan gue lalui benar-benar sendirian di kosan. karena semua saudara-saudara gue tercinta di Rumah Mimpi ini pada pulang kampung. tahun-tahun sebelumnya ramadhan gak bertepatan dengan libur akademik seperti sekarang, jadi sebelumnya masih bisa bersenda gurau ria bersama kawan-kawan terhebat itu.

sekarang gue sendirian, whahahaha. padahal gue sudah berharap-harap cemas si Ale mau stay and gak usah pulang kampung, tapi apa daya setiap orang punya preferensi dan kepentingan masing-masing yang tidak bisa dipaksakan dan kita harus mengerti, whahahaha. dan akhirnya gue akan menghadapi paruh kedua dan ketiga ramadhan seorang diri di kosan.

kehadiran MABA 2010 bisa sedikit menambah sosok penghibur di sekitar gue selama ramadhan ini. orang tua yang memaksa gue pulang tak begitu gue hiraukan karena gue tahu mereka memaksa dalam keterpaksaan yang lain, whahaha. sedang mencoba mengurangi beban-beban yang gue berikan kepada orang tua gue tersayang di sana.

gue hanya berharap dalam kesendirian ini gue bisa mendapat banyak pelajaran hidup. kesendirian bukan lah hal baru bagi gue. jauh sebelum-sebelumnya gue adalah sosok yang sangat soliter dan cenderung menutup diri dari keterbukaan. jadi kesendirian seperti ini tidak akan membuat gue jatuh ke titik terendah. justru kesendirian seperti di momen ini bisa memberi banyak peluang waktu bagi gue untuk merenungi hidup. merenungi segala hal yang berlalu di sekitar gue.


mungkin momen ramadhan seperti ini memang sedikit membuat gue sangat melankoli. akan tetapi itu bukanlah hal yang perlu gue takutkan. hidup tidak mesti selalu dijalani dengan keras. sesekali kita perlu berbaur dengan suasana kelembutan dan unsur sentimentilnya.


semoga ramadhan kali ini bisa memberi banyak pelajaran hidup bagi kita. semoga bisa membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. amiin.


Dan aku tak bisa pungkiri,
bahwa kepergianmu membuatku sadar,
apa arti kesepian, apa arti kesendirian ...

dan dalam malam-malam ini
ketika raga kita terpisah jauh,
dan aku hanya sendiri dalam dingin,
hanya kau yang pasti terlintas dalam pikirku ...

ku hanya berharap, suatu saat nanti,
kau akan tahu perasaan ini,
perasaan yang begitu kuat, begitu dalam, padamu ...
wahai kawan, wahai saudaraku, wahai kasih ...
[sedang dilanda cinta ...]

Rabu, Agustus 04, 2010

"Mangan ora Mangan asal Kumpul" [sebuah Tradisi pendekatan emosional]

Bismillaah ...

Ulang tahun biasanya menjadi momen khusus bagi sebagian besar orang. ada yang merayakannya dengan pesta meriah, ada yang berpuasa (inilah contoh yang paling bermanfaat tapi bukan berarti yang lain gak ada), ada yang sekadar mengingatnya (hari ini ultah gue yah, dll), atau ada juga yang bahkan gak ingat sama sekali (yang terakhir ini adalah tradisi di keluarga gue yang gak pernah saling ingat waktu ultah anggota keluarga lainnya, whahaha). 

semuanya dilakukan hanya untuk sekadar mengingat bahwa usia bertambah yang hakikatnya waktu hidup kita berkurang. bukan untuk melakukan pengkultusan waktu ulang tahun, apalagi melakukan tradisi-tradisi yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar ketuhanan.

bicara soal perayaan, ada banyak bentuk ungkapan yang dilakukan, ada yang berupa pesta, makan-makan, nangis-nangis, ada juga yang berupa tindakan-tindakan penyiksaan dan penganiayaan dalam skala kecil yang tidak dimaksudkan untuk menyakiti tetapi lebih untuk memberi impresi atau kesan tak terlupakan. hal ini telah menjadi sebuah tradisi pendekatan emosional di banyak kalangan anak muda masa kini. hal ini pula telah gue dan saudara-saudara seperjuangan gue di Rumah Mimpi telah lakukan untuk ulang tahun Ale-Andry Leo Saputra (salah satu penghuni Rumah Mimpi) yang ke-19 (abad, dan dia ngaku-ngaku 14 tahun, realistis dong say, whahaha).

ulang tahun ale jatuh pada 2 Agustus dan gue sama anak-anak yang lain udah nyiapin kerjaan jail untuk dia di tangal dua itu (gue juga udah kasih kado, sory le lagi bener-bener gak da duit buat beli buku baru, jadi buku bekas aja, insya Allah angat bermanfaat nanti, amiin, lo ke Jepang, gue ke Ingris, amiin ya Rabb).

Akan tetapi si ale lagi ikut turnamen badminton di FISIP UI bareng UKMA Badminton kampus gue dan dia menang di pertandingan pertamanya itu. otomatis Ale mesti lanjut ke per-8 final melawan pemain dari Gunadarma. gue dan anak-anak lain akhirnya batal untuk ngerjain ale pada tangal 2 malemnya. kami memberi kesempatan si boy ini untuk istrahat dan menyiapkan diri dalam pertandingan berikutnya. dengan kata lain kita-kita pada nunggu dia sampe kalah baru bisa ngerjain, whahahaha.

walhasil di tanggal 3 agustus 2010 maghrib kita-kita udah dapat kabar kalo akhirnya pria yang suka narsis bilang dirinya ganteng ini (padahal tidak terlalu alias standar-standar saja, whahaha) telah tumbang di tangan pemain gunadarma setelah melakukan perlawanan secara membabi buta (whahahaha, sory Le, kata-kata gue lebay). dan ide liar kemarin pun muncul untuk segera ngerjain si ale karena, selain itu gue juga udah capek-capek ngumpulin duit dari anak-anak (aksa sama harry doang sih, whahaha) buat beli snack yang banyak banget buat makan-makannya, jadi biar gak mubasir juga tu duit, whehehe.

dan rencana itu pun kita jalankan tepat tengah malamnya ketika si korban telah tertidur lelap di kasurnya yang tidak begitu empuk dengan gaya striptis dan sengaja mengambil wilayah kasur gue (gue tahu le kalo lo ngarep berbagi kasur dengan gue kan, whahahaha), dan dia juga sepertinya lagi mimpi yang enggak-enggak sebab terlihat dari wajah tidurnya yang mesum.

dan tiba-tiba empat aktor lapangannya datang mengganggu mimpinya yang jorok itu. gue, aksa, winner, dan zul, mendekati korban. sementara harry dan hanif standby di belakang siap mendokumentasikan detik-detik penganiayaan ale yang cukup dramatis walaupun antiklimaks, whahahaha.

ale mulai tersadar dan mencoba berontak ketika gue dkk mulai menekan dan mengikat kaki dan tangannya. aksa memplester mulutnya serta zul mengikat kedua tangannya dengan plester besar secara membabi buta dan sangat lebay. walhasil dan waljinah, ale kini nggak bisa bergerak. bahkan kakinya yang seperti talas bogor tak mampu dia gerakan dibawah tindihan gue dan winner, whahaha.





lalu kami membawanya ke teras atas Rumah Mimpi (tempat favorit gue kalo lagi melankoli, sedih, dan banyak pikiran), membaringkannya, dan ... (hayoo, jangan mikir jorok yah, whahaha) datanglah harry dengan air dan bedak herosin lalu mencampurkan keduanya di sekujur badan ale yang hanya bisa pasrah, whahahaha. gue bisa bayangin rasa hangat lain-lainnya tuh bedak herosin le, whehehehe.

setelah berfoto-foto ria kami mempercepat prosesinya karena aksa dan harry harus segera ke kampus nginep buat ospek maba. setelah melepas ikatan tangan ale, seketika pemain tunggal badminton UB ini langsung berlari mengejar winner untuk balas dendam, whahaha. winner yang gak pake baju spontan kabur keluar bahkan di jalan sempat dikirain maling karena dikejar-kejar ale terus gak pake baju, whahaha, sayang gak sempat direkam momen itu.

terakhir gue ngumpulin anak-anak semua dan ngajakin diskusi banyak hal, yang gak bisa gue share disini. termasuk ngasih ucapan selamat kepada si ale-ale yang berultah. makan-makan snack seadanya termasuk snack tambahannya aksa yang nggak sempat gue bilang ke dia sebelumnya (sekali lagi sory ca, whehehehe). lalu semuanya kembali ke peraduan masing-masing sebab mata sudah capek, dan hati sudah cukup gembira karena kebersamaan masih bisa terjalin di masa-masa sibuk dan paceklik finansial seperti ini, whahahaha.

that's what I want to say. semoga kebersamaan yang kita bangun ini bisa memberi impresi, pengalaman dan pembelajaran hidup kepada kita semua. betapa hidup tak bisa dijalani sendiri. dan betapa sahabat dan persaudaraan itu begitu indah berarti jika dibangun dengan tulus. jangan ada kata-kata sendiri untuk memikirkan setiap hal. jangan ada kata-kata sendiri untuk menikmati apa pun. jauh lebih indah, jauh lebih baik jika kita berbagi, meskipun hanya sedikit. namun artinya tak ternilai saudaraku.

_Sebuah Mozaik Memori Indah yang mungkin akan segera berakhir, tapi akan tetap abadi dalam catatan ini. selamat bekerja kembali dan raih mimpi-mimpi kita bersama lagi ...

dari sini, dari Rumah Mimpi [again, Happy Birthday my beloved brother Andry Leo Saputra, Allah bless us, jangan lupakan dan sia-siakan perjuangan kita, semangatttt, I believe in You]

Selasa, Agustus 03, 2010

Kesendirian yang Berarti

Dalam kesendirian, cermin hatiku terbuka ...
dan nampaklah kebenaran hakiki, tabir yang selama ini tersembunyi,
tentang diri yang tak sempurna ini ...
tentang cinta yang tak mampu ku pendam lagi,

dan betapa ketika kesepian melanda,
suara hati tak mampu lagi berdusta,
bahwa sebenarnya cinta itu ada,
begitu kuat, begitu dalam, dan menyiksa ...

takdir hidup mungkin tak sejalan,
sebab cinta itu mungkin terlarang...
tetapi hati bukan karang,
hati ini lemah, mudah tergores, terluka peraasaan...

dan hanya waktu yang tersisa,
menjadi penentu dari semua perjalanan ini,
namun satu yang pasti, bahwa hati dan cinta ...
tak pernah tunduk oleh waktu...

kesendirian ini mengajarkanku, bahwa ...
hati dan cinta ini selalu bermesra dalam keabadian ... [sekalipun ia terlarang]

Jumat, Juli 30, 2010

Di Luar Mati Kepanasan, Di Dalam Kampusku [Bisa Mati Beku]

Bismillaah ...


Hari ini gue menulis lagi di meja Tax Center Universitas Bakrie (sebagian besar kawan-kawan udah komplain seolah-olah ruangan ini jadi ruang pribadi gue, whahaha, sory)-kampus gue,  yang berlokasi di segitiga emas Kuningan, Jakarta Selatan. ya, tulisan kali ini sengaja gue buka dengan wacana subjektif tentang kampus gue, sebab yang mau gue tulis memang tentang salah satu dari sekian banyak hal-hal yang sangat unik dari kampus merah marun ini. ada pun hal yang paling gue concern saat ini adalah, suhu kampusnya yang sangat dingin minta ampun, terutama di tempat gue menulis ini, yakni Tax Center, ruang yang baru sekitar tiga bulanan hadir sebagai penghuni baru di Pulau Abu-Abu ini.

Yup!! beberapa menit sebelumnya, gue basah keringatan (untung wangi) seolah bakal mati kepanasan gara-gara udara Jakarta yang kotor, panas, dan pengap selama perjalanan menuju kampus bersama beberapa junior yang tidak perlu saya sebutkan namanya atau sebut saja nama mereka mawar, ali, dan lina (alumni SMA gue juga, whahaha). Dan ketika gue memasuki pintu depan kampus UB, hawa sejuk membuat otak menjadi plong. pikiran kotor (semakin kotor, whahaha) terdegradasi menjadi pikiran-pikiran yang positif, bener-bener seperti baru keluar dari neraka, lalu kemudian nyasar di Sorga. betapa gue akui, secara fasilitas kampus ini memang mencoba memberi pelayanan yang kondusif demi menciptakan suasana yang nyaman bagi seluruh civitas akademika dalam menjalankan aktivitas keseharian di lingkungan akademis ini.

sayangnya, buat gue dan beberapa kawan-kawan mahasiswa lain yang tidak terlalu terbiasa dengan suhu dingin (maklum biasanya pakai AC alami) hal ini terkadang justru sangat mengganggu. tangan dan seluruh tubuh menggigil bahkan hampir-hampir tak bisa bergerak saking kedinginan. tapi hal itu masih bisa diselesaikan dengan menaikan suhu pendingin ruangannya. di semua ruangan yang ada hal itu masih bisa dilakukan. tetapi malangnya nasib tak dapat ditolak, tempat gue biasa menulis di dunia maya seperti sekarang, yakni Tax Center UB, AC-nya gak bisa dinaikin suhunya [at least begitulah kata security dan teknisi yang saya mintai tolong sebelumnya untuk menaikan suhu AC-nya].

Parahnya lagi, diantara semua ruangan di UB, kayaknya ruangan ini menjadi yang paling dingin di antara yang lain. Bahkan Lab.Komputer UB (yang saat ini tengah berhibernasi) yang dulu menjadi tempat terdingin kedua (setelah kutub utara-selatan) menurut gue, dinginnya telah tersaingi dengan suhu amat rendah di Tax Center ini. persendian tangan gue menjadi sangat kaku, sulit menggerakkan otot-otot jari tangan gue sehingga keyboard komputer yang gue tekan  pun asal-asalan.

kaki gue menjadi keram. kepala pusing, mata berkunang-kunang, perut mual, pengen makan yang khas (nah lo, ngidam apa anemia kali ya??) yang jelas sekujur tubuh menjadi tidak begitu nyaman dengan kondisi ini. akan tetapi gue tetap memaksakan stay di dalamnya. sebab, saat ini cuman TC (singkatan gue seenaknya) ini yang bisa gue pakai secara free buat internetan di kampus selain perpustakaan. lab.komputer dalam proses reparasi, lab.bahasa digunakan oleh bagian akademik, sementara perpus beberapa situs soial media diblokir sehingga gak asyik lagi untuk dipakai online. masih ada alternatif lain sebenarnya, yakni laptop teman (whahahahaha). tapi sayang, semuanya juga pada standby di depan notebook masing-masing, nasib-nasib.

Terlepas dari semua celotehan suara hati gue yang tidak jelas dan tidak begitu penting dalam beberapa kalimat di atas, yang ingin gue state dalam tulisan ini adalah, salah satu hal terunik dari kampus gue adalah, gue gak mungkin mati kepanasan (seperti para pemain bola di AC-Hilang, Italia-krik...krik..krik), tapi gue merasa, bisa mati beku dalam kampus ini, apalagi di ruangan Tax Center ini, wahhahahaha. sumpah dinginnya tak tertandingi. [semoga celotehan ini bisa cukup dapat respon dari pihak-pihak yang mungkin merasa tersentil dengan ini, please no hurt feeling!]


-Seperti terkena Hipotermia di Kutub Utara ... [3.31pm]

Kamis, Juli 29, 2010

Teringat Mozaik-Mozaik Lama


Bismillaah ...


Di sudut kampus, gue duduk sendiri menikmati angin sore Jakarta yang seperti biasanya "tidak pernah segar". penuh polusi, debu apalagi, dan bercampur dengan berbagai hal lain yang membuatnya semakin khas. ya, udara Jakarta menurut gue adalah hal yang paling khas di ibukota ini. udara Jakarta juga yang secara mengejutkan menyibak pikiran gue sore ini dan membawa gue ke dalam labirin-labirin memori masa lalu.

gue teringat dengan mereka-mereka yang kutinggalkan disana. nggak terasa ini sudah masuk tahun ketiga gue merantau di negeri orang. bahkan sekarang sudah ramadhan dan lebaran ketiga gue nggak pulang-pulang. terus mencoba mengadu nasib dalam dunia pendidikan yang semakin hari tidak juga menunjukkan sebuah peningkatan yang berarti. hanya mencoba bertaruh dengan apa yang telah digariskan oleh Dia yang mengatur segalanya di atas sana. siapa tahu pengorbanan perantauan ini bisa memberi hasil yang positif dan memuaskan banyak pihak terutama mereka yang telah banyak berkorban untuk gue di kampung halaman.

hal terakhir ini lah yang secara tiba-tiba membuat gue menjadi sangat melankoli sore ini. gue teringat dengan senyum dan tangis orang tua yang melepas gue di bandara saat itu. betapa apa yang mereka korbankan ternyata begitu tak ternilai dengan apa yang gue berikan. dan betapa sungguh begitu besarnya asa mereka akan permainan nasib yang kini sedang gue jalani disini. mereka hanya bisa bisa berharap bahwa gue bisa memberikan yang terbaik. tapi entah gue bisa memberikan itu atau tidak, saat ini gue hanya bisa tertunduk, malu sekaligus tertantang untuk menjawabnya.

gue juga teringat dengan saudara dan handai tolan yang sudah lama sekali tidak kusapa disana. paling tidak hanya sekadar mengirimkan pesan singkat pun sudah jarang lagi akhir-akhir ini. selain upaya menghemat pengeluaran dari aktivitas mobile seperti ini, tetatpi juga karena waktu yang terkuras habis untuk mengurusi aktivitas-aktivitas dan rutinitas serta tanggungjawab disini. membuat komunikasi dengan mereka menjadi hal tidak lagi diprioritaskan. dan sore ini, udara kotor Jakarta, secara mengejutkan menyeret gue dalam kisi-kisi memori tentang mereka semua disana.

mungkin ini peringatan aja bahwa gue tidak boleh terlalu terlena dengan perjuangan, larut dalam euforia pengalaman merantrau di negeri orang dan menjadi lupa dengan semua yang di belakang. kesimpulan sesaat gue seperti itu.


Dan Kini Kubiarkan Masa Lalu Menghilang,
Tanpa Beban Aku Meninggalkan Belakang ... [Mungkin kah? Mungkin sih, tapi berat!]


RUMAH MIMPI [Era Baru ... Langkah Baru ... Semangat Baru]

















Bismillaah ... Salam Hangat, 


Semangat gue untuk menulis di blog datang lagi. Setelah bertekat untuk memperbarui semua item-item di blogspot gue yang pertama ini (yang gue bangun sejak dua tahun silam, whahahaha), gue juga telah memutuskan untuk membagi secara jelas substansi penulisan di beberapa blog yang gue kelola. dan untuk blogspot ini, akan menjadi ajang gue untuk menulis dalam gaya bahasa yang sederhana, populis, serta secara substansi lebih menjadi forum gue untuk menulis hal-hal yang bersifat pribadi, pengalaman hidup, hal-hal santai yang berhubungan dengan aktivitas serta interaksi sehari-hari gue di Bumi Allah ini.

adapun blog gue yang berada dalam wilayah wordpress, yakni www.msadam.co.cc hanya akan menjadi wadah gue untuk menuliskan hal-hal yang bersifat ilmiah, non-populis, pemikiran dan opini personal menyangkut hal-hal yang universal (kepentingan banyak pihak) serta menjadi wadah untuk pengembangan daya krtisi gue, seperti tajuk dalam blog tersebut, "Mahasiswa Bicara".

Sedangkan blogspot ini telah gue putuskan untuk lebih menjadi forum penulisan gue tentang orang-orang terdekat di sekitar gue, termasuk forum curahan hati. semuanya akan terangkum dalam sebuah mozaik literasi yang insya Allah gue usahakan akan terus berlanjut sampai semangat ini padam (dengan kata lain tidak akan pernah putus).

semoga apa yang gue cita-citakan ini bisa terwujud, amiin ... semuanya hanya untuk satu hal, yakni RUMAH MIMPI ... [sebab dari situlah semangat ini datang lagi]


Dan selama tangan ini masih ingin terus mengukir kata,
kaki ini masih ingin terus melangkah jauh,
mata ini masih kuat untuk menjagai hidup,
hati dan pikiran ini masih setia menemani langkah gontai kita,
maka ...
selama itu kita kan bersama kawan,
dan bersama kita 'kan menyambut asa kita,
yang akan berubah menjadi nyata ...

dan semuanya bermula dari sini,
dari Rumah Mimpi ...


[Untuk saudara-saudara seperjuanganku yang menempuh pendidikan di kampus UB, terutama anak-anak Laskar Penyanyi di Rumah Mimpi-nya]